Kunjungan Komisi VI DPR RI, pada 7 Februari 2020 mengunjungi Tins Gallery. Bambang Patijaya dan Rustam Efendi berbincang dengan pengrajin dan seniman alat musik Dambus, Zaroti.

Dambus sendiri merupakan alat musik petik tradisional khas Bangka, mirip gitar namun dengan bentuk lebih kecil. Kepala dambus (headstock) berbentuk kepala rusa yang merupakan hewan khas Bangka selain Mentilin (Tarcius)dan Ayam Merawang.

(moy/sumber: foto & dokumentasi Tins Gallery)

Zaroti merupakan maestro sekaligus pengrajin alat musik Dambus, beliau sering mengisi acara-acara baik di Pangkalpinang maupun Belitung dengan bernyanyi lagu tradisional sambil memetik dambus

Dalam foto terlihat Zaroti sedang memegang alat musik Dambus pesanan khusus dari Tins Gallery, bagian rongga suaranya nya dilapisi dengan kulit ikan buntal yang bertekstur kasar namun mempunyai penampilan yang unik dan khas, dahulu alat musik ini ada juga yang dibungkus dengan kulit lutung bahkan kulit biawak

Selain Dambus terdapat pula alat musik Tawa-tawa yang terbuat dari kayu, mirip kolintang mini dengan ruang resonansi terbuat dari batok kelapa.

(moy/sumber: foto & dokumentasi Tins Gallery)

Para anggota Komisi VI DPR RI sedang mencoba cincin yang terbuat dari akar bahar. Akar bahar merupakan hewan laut yang dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan berupa cincin, gelang, tongkat komando dan lain-lain.

Dahulu Akar Bahar diidentikkan dengan aksesoris yang bersifat magis, namun dengan kreatifitas yang dimiliki pengrajin akar bahar, kini bahan tersebut dapat disulap menjadi kerajinan yang indah dan lebih kekinian serta dapat dipakai oleh kaum muda maupun tua baik laki-laki maupun perempuan.

(moy/sumber: foto & dokumentasi Tins Gallery)

Para anggota Komisi VI DPR RI sangat antusias melihat produk-produk kerajinan tangan buatan UMKM binaan PT Timah Tbk di Tins Gallery.

(moy/sumber: foto & dokumentasi Tins Gallery)

Staf Tins Gallery sedang memberikan penjelasan kerajinan produksi mitra binaan CSR PT. Timah Tbk.

(moy/sumber: foto & dokumentasi Tins Gallery)